Aku Rindu Senja


(kolaborasi Puisi Jingga)

Aku Rindu Senja

Aku rindu senja.
Senja dengan segala ceritanya
Penuh rahasia bagi siapa saja.
 Di sana ada bahagia yang sulit untuk di lupakan.
Ada juga luka yang sulit dihapuskan.
Dengang merindu Senja kenangan itu makin bermakna
Tinggal hati kita ingin seperti apa menerjemahkannya

aku berdidiri di pesisir sunyi
menunggu senja yang setia hadir 
dan langit seperti terbakar
ketika senja menyapaku.
(Dedy K Ardhita)

Sesaat  lagi akan tenggelam 
meninggalkanku dan semua laguku
di gelap, di pekatnya semua aka hilang,
warna, wujud, dam semua langkah akan menghilang.
(Dedy Kahanuang)

Bukankan senja akan turun menjadi do'a ?
melarutkan hal-hal yang sulit dilupakan.
dan kau paham bahwa cinta adalah kesejatian
luruh bersimpuh pada takdir yang telah ditetapkan .
(Neneng Fitri Ekasari)

Usai bait-bait Do'a terlantun
kesetiaan nampak ditelan malam
menenbus lapisan-lapisan bumi
mengakar hingga myenyentuh langit.
(Santi Komaladini)

Aku merindukan senandung jawabmu
tentang cinta, citra, dan cita
yang membuatku tetap berdiri tegak
dalam hampaaran rasa.
(Agus Irawan Sensus)

Senja kian temaram
mentari makin tenggelam
menyambut kidung malam
untuk bersujud ke penguasa alam.
(Yunarni)

Dalam sujudku penuh asa dan Do;a
mohon hapuskan duka dan luka
yang menggrogoti langkah nestapa
hingga luka dan duka hilang tak bertapak.
(Eu Julaeha)

Sebenarnya luka sang senja semakin menebal
duka yang rapuh menunduk lesu
dalam senja diam seperti batu tak berpaut
hanya kepastian cinta yang membuatku terbangun tuk meraih sinarnya.
(Fery Rahmat)

Kemarin aku menemukan senja diantara lembayung
dan hari ini lembayung menghilang bersama senja
ingin kunikmati senja bersama lembayung
tapi senja tak bertaut sampai tatapanku kosong menantimu.
(Bunda Theea)

Aku terdiam dalam sepi
dan sepi menjadi kekuatan 
ketika kebersamaan itu segera hadir
bersama senja yang menghampiri.
(Agustina Sonjaya)

Aku tak ingin lagi mengingat senja yang kemarin
karena hadirnya begitu pekat
hanya ingin melihat senja disetiap harinya
dengan warna sendu karena rindu
(Nurzuhcraeni)

Senja itu, mestikah harus silih berganti?
ataukah dia selalu datang kembali setelah kemarin pergi?
Aku cuma ingin memberitahumu
aku selalu menanti kehadiranmu.
(Wasdi Tok)

Kehadiran seperti apa?
aku lelah disini menunggumu
hingga senja berganti
hanya mimpi perih yang kamu beri.
(Dedy K Ardhita)

Karena Hadirmu antara ada dan tiada
bak sesosok bayang di gelap malam
maya namun terasa nyata
dan aku tetap setiamu.
(Santi Komaladini)

Kehadiranmu seperti siluet
membayang dan transparan
menyiksa batin merana tak menentu
seperti senja yang entah kapan kan berakhir.
(Yunarni)

Senja, tetaplah terus berharap
jangan lelah
karena sejatinya senja
tak pernah meminta balasan jasa pada sang rembulan.
(Nurzuhcraeni)

Harapan itu takan pernah sirna dalam sanubari
karena senja selalu kunanti
aku kan berdiri di atas samudra asa
dengan semburat do'a sepanjang masa.
(Waasdi Tok)

Aku tahu kau merindu
pada senja yang sama
walau hadirnya sesaat
namun kisahmu abadi di sudut hati.
(Lara Luca)

Merindu senja adalah merapal namamu
saat warna jingga menggulum senyum
dan kupenggal saja mimpi manisku
hingga aku terbenam dan terkulai letih dalam dekapku,
(Dedy K Ardhita)

Aku merindu senja yang merah merona keemasan.
agar senjaku semangat dan penuh harapan
aku tak butuh senja  berbalut alam kelam
kugerai dengan mentari yang memeberi harapan.
(Abah Khayana)

Bagiku senja adalah belati yang menusuk jantung safaatku
senja yang merenggut seluruh mimpi indah dan harapan
senja yang selalu mencibir keidakberdayaanku
senja yang selalu kuhindari kehadirannya selalu.
(Eu Julaeha)

Namun itu dulu, ketika luka merenggut mimipiku
ketika kesadaran belum berpihak 
kini kembali aku rindu senja
berharap megah bersinar semarak.
(Dedy K Ardhita)

Saat senja
seseorang perempuan memeluk kesedihan
menelan airmatanya sendiri
sedangkan laki-lakinya menulis puisi di lembayung jingga.
(Lara Luca)

Senja, Matahari yang terbenam, dan sang bulan yang temaram
cerminan perjalanan hidup manusia dengan segala ceritanya
manusia sebagai pencinta penebar kasih sayang di bumi tuhan
selalu bersinar karena cahaya-nya yang selalu menyinari kalbunya.
(Muftiyah  Y)

Senja mengajarkan ku tentang kesendirian
tentang kehangatan cinta yang hakiki
senja juga yang membawaku menepi
pada senbentuk cinta yang senantiasa mengajarku
tentang hidup dan kesunyian
(Santi Komaladini)

senja yang selalu memberi harmoni pada setiap waktunya
memberi warna indah setiap tibanya
memberi ritme yang penuh makna
senja pada setiap putarannya penuh denga cerita
(Ake Wendah Ukaeffa)

Bandung, 5 Juni 2018

-(KOLABORASI PUISI JINGGA)-