Sistem Terdistribusi Versi makalah lengkap Pdf =download

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Sistem Terdistribusi

Hampir semua sistem berbasis computer yang besar saat ini mrupakan sistem terdistribusi ( sistem tersebar). Sitem terdistribusi adalah sistem dimana pemrosesan informasi didistribusikan pada beberapa computer dan tidak terbatas hanya pada satu mesin saja. Jelas rekayasa terdistribusi memiliki banyak kesamaan dengan rekayasa perangkat luna lainnya tetapi ada isu-isu khusus yang harus diperhitungkan ketika merancang tipe sistem ini. Perekayasa perangkat lunak harus menyadari dan memperhitungkan karena Sitem terdistribusi ini banyak digunakan. Belum lama ini kebanyakan sistem besar masih menggunakan sistem sentral yang berjalan pada satu mainframe dengan terminal-terminal yang terhubung kepadanya. Sistem tersebut bayak kelemahannya dimana terminal-terminal hanya sedikit kemampuan pemrosesannya dan semua tergantung pada computer sentral.

Sistem terdistribusi dikenal juga dengan sistem tersebar. Latar belakang sistem terdistribusi adalah adanya kebutuhan untuk berbagi informasi antar komputer dalam waktu yang cepat dan wilayah yang lebih luas.

 

1.      Definisi sistem terdistribusi

Sistem terdistribusi adalah kumpulan komputer otonom yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputerisasi terintegrasi dianggap oleh pengguna sebagai satu sistem komputer tunggal.

Karakteristik terpenting dalam sistem terdistribusi adalah adanya jenis komputer yang berbeda dan cara komunikasi yang berbeda juga, tanpa diketahui pengguna. Karakteristik lainnya yaitu bahwa dalam sistem terdistribusi, pengguna dan aplikasi dapat saling berinteraksi secara konsisten dan dengan tampilan yang sama, kapanpun dan dimanapun mereka mengaksesnya. Aplikasi dapat berjalan secara bersamaan pada prosesor yang berbeda. Karakteristik lain juga yaitu pengaksesan hardware atau software dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mensinkronisasi semua perangkat yang terlibat.

2.      Infrastruktur dalam sistem terdistribusi adalah

1.         Jaringan komputer

2.         Berbagai perangkat keras dan perangkat lunak

3.         User yang saling terkait dalam jaringan

Untuk mendukung keanekaragaman komputer dan jaringan yang menawarkan single view (terlihat seperti satu sistem komputer dalam jaringan), sistem terdistribusi secara aplikasi berada pada lapisan antara aplikasi dan sistem operasi.

3.      Manfaat sistem terdistribusi

1.         Data sharing,mengijinkan pengguna untuk dapat mengakses data yang sama

2.         Device sharing,mengijinkan pengguna untuk dapat mengakses perangkat keras  yang sama

3.         Communication,mengijinkan pengguna untuk dapat malakukan komunikasi jauh lebih mudah

4.         Fleksibility, membagi beban kerja pada perangkat yang tersedia dengan cara efektif dapat menambah komponen secara individu tanpa harus melakukan duplikasi sistem fasilitas local dapat disesuaikan  dengan kebutuhan local memungkinkan pertumbuhan sistem secara terus menerus susunan sistem bisa disesuaikan dengan pola organisasi perusahaan mamungkinkan beberapa bagian/local melakukan percobaan dan konsep baru untuk mengurangi resiko kegagalan sistem secara keseluruhan

5.         Multiuser computing : mengijinkan banyak user untuk melakukan akses dalam waktu yang bersamaan

4.      Tujuan Sistem Terdistribusi

Making resources accesible (membuat sumber daya dapat diakses). Tujuan utama sistem terdistribusi yaitu untuk memudahkan pengguna dalam mengakses sumber daya jarak jauh secara bersama-sama dengan terkontrol dan efisien. Dengan semakin meningkatnya konektivitas dan akses untuk dapat saling berbagi, peningkatan keamanan juga menjadi hal yang sangat penting.

5.      Karakteristik Sistem Terdistribusi

Secara umum karakteristik dari sebuah Sistem Terdistribusi yaitu :

1.    Resource Access and Sharing

2.    Openness (keterbukaan)

3.    Concurrency

4.    Scalability

5.    Fault Tolerance (toleransi kesalahan)

6.    Transparency

6.      Resource Access and Sharing

Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut.

7.      Openness (Keterbukaan)

Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.

8.      Concurrency

Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.

9.      Scalability

Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.

10.   Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)

Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.

11.  Transparency

Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.

 

B.    Arsitektur Sistem Terdistribusi

DEFINISI ARSITEKTUR

Suatu  rancangan  untuk  penyusunan komponen-komponen  suatu  sistem,  dimana rancangan tersebut mengidentifikasi  komponen  serta  fungsi  masing-masing komponen, konektifitas antar komponen serta pemetaan fungsionalitas komponen.


Model Arsitektur Sister
Arsitektur Logis (Software architecture)

§  Organisasi logika dari komponen-komponen perangkat lunak

§  Komponen yang dimaksud berupa unit modular berupa interface yang dapat diproses   di sistem yang berbeda

§  RPC (remote prosedure call), message passing

§  Jenis Model arsitektur logis (style)

§  Layered architectures

§  Object-base architectures

§  Data-Center architectures

§  Event-based architectures


Arsitektur Fisik (System architecture)

  - Peletakan mesin
  - Peletakan komponen  perangkat  lunak  pada  mesin  sesungguhnya

 

C.   Hybrid Arsitektur

Dalam perkembangan arsitektur yang ada, tidak semuanya bisa diterapkan dalam satu jaringan dengan kebutuhan yang berbeda. Perlu pemanfaatan beberapa arsitektur yang berbeda untuk sebuah jaringan.

Pendekatan ini meliputi :

1.  Edge-Server Systems

            Sistem ini dibangun di jaringan internet dimana server ditempatkan pada edge(tepi) dari jaringan. Tujuan Edge server adalah melayani content (isi), pada saat proses filtering dan fungsi transcoding.

2 .  Collaborative Distributed Systems

            Bentuk lainnya adalah CBS ini dibangun dari beberapa jaringan sistem tersebar yang ada.

             ·         Sistem akan mencari penyedia file (seeder)

 ·         Dicatat oleh Tracker, user (leecher) akan bergabung dalam node seed dan peer

 

D.   Tipe Sistem Terdistribusi

3 Contoh Tipe Sistem Terdistribusi :

a.                            Sistem komputasi terdistribusi

Sistem komputer terdistribusi adalah tipe yang dibarkan untuk aplikasi tingkat tinggi yang sering diatur pada komputasi paralel. Dalam cluster komputasi perangkat keras yang mendasari terdiri dari kumpulan workstation yang sama atau PC, berhubungan erat bynmeans dari jaringan area kecepatan tinggi setempat. Selain itu, setiap node menjalankan sistem operasi yang sama. Grid komputasi adalah subkelompok ini terdiri dari sistem terdistribusi yang sering dibangun sebagai sebuah federasi dari sistem komputer, dimana setiap sistem bisa masuk ke dalam sebuah domain administrasi yang berbeda, dan mungkin sangat berbeda ketika datang ke perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi jaringan dikerahkan.

b.                            Sistem informasi terdistribusi

Sistem informasi terdistribusi ditemukan dalam organisasi yang dihadapkan dengan kekayaan aplikasi jaringan, tetapi untuk yang interoperabilitas ternyata menjadi pengalaman yang kurang baik

c.                             Sistem terdistribusi meluas

Sistem terdistribusi kita telah membahas sejauh ini sebagian besar ditandai dengan node stabilitas mereka tetap dan memiliki sambungan yang berkualitas baik lebih atau kurang permanen dan tinggi ke jaringan. Sistem terdistribusi meluas sering ditandai dengan menjadi kecil, bertenaga baterai, mobile dan memiliki wireless, namun tidak harus semua itu terdapat dalam satu sistem.

 

E.     Konsep Midelware Pada Sistem Terdistribusi

sebagai sebuah aplikasi yang secara logic yang terletak diantara lapisan aplikasi (Middleware didefinisikan seperti software yang menghubungkan komponen perangkat lunak atau aplikasi yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan agar beberapa proses dapat berjalan untuk satu atau beberapa mesin computer untuk saling berinteraksi dalam sebuah jaringan.Teknologi ini berkembang untuk menyediakan untuk Interoperabilitas dalam dukungan yang koheren didistribusikan pindah ke arsitektur, yang paling sering digunakan untuk mendukung dan mempermudah kompleksitas, aplikasi didistribusikan.Middleware juga bisa disebut application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP. Penggunaan middleware ini sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda termasuk server web, server aplikasi, dan alat-alat serupa yang mendukung pengembangan aplikasi dan pengiriman.

Middleware yang paling banyak dipublikasikan :

·        Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)

·        Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE),

·        Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture.

Peran Midelware dalam Sistem Terdistribusi

Middleware adalah software yang d i rancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungki n k an aplik asi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di sini middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.


Pengertian Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP . Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.

 

Software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah yaitu :

1.    Software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan juga sebagai integrator.

2.    Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Sistem terdistribusi dikenal juga dengan sistem tersebar. Latar belakang sistem terdistribusi adalah adanya kebutuhan untuk berbagi informasi antar komputer dalam waktu yang cepat dan wilayah yang lebih luas.

Arsitektur Sistem Terdistribusi Suatu  rancangan  untuk  penyusunan komponen-komponen  suatu  sistem,  dimana rancangan tersebut mengidentifikasi  komponen  serta  fungsi  masing-masing komponen, konektifitas antar komponen serta pemetaan fungsionalitas komponen.

 

Hybrid Arsitektur

Edge-Server Systems

            Sistem ini dibangun di jaringan internet dimana server ditempatkan pada edge(tepi) dari jaringan. Tujuan Edge server adalah melayani content (isi), pada saat proses filtering dan fungsi transcoding.

 Collaborative Distributed Systems

            Bentuk lainnya adalah CBS ini dibangun dari beberapa jaringan sistem tersebar yang ada.

 

     Tipe Sistem Terdistribusi

3 Contoh Tipe Sistem Terdistribusi :

1.         Sistem komputasi terdistribusi

2.         Sistem informasi terdistribusi

3.         Sistem terdistribusi meluas

Konsep Peran Midelware dalam Sistem Terdistribusi

Middleware adalah software yang d i rancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungki n k an aplik asi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan